Selasa, 21 Oktober 2014

Sejarah Biometrik

Standard

Sebenarnya biometrik bukan teknologi baru karena sebelum biometrik di gunakan secara diital secara manual pun biometrik sudah digunakan dengan adanya tandatangan dengan menggunakan cap jempol pada jaman dahulu,Setelah itu biometriik dikembangkan dengan menggunakan komputerisasi sehingga perkembangaannya begitu pesat
Pada era setelah perang dunia ke II penelitian militer amerika menemukan biometrik voice recognition yang digunakan untuk mengenali suara pilot pesawat tempur pada saat itu Pada tahun 1960 Federal Birou Intelegen (USA) Menenmukan Metode pengenalan sidik jari Automate Fingerprint Identification Sistem (AFIS) untuk mengenali dan menganalisa sidik jari tanpa menggunakan sensor ,Pada masa itu teknologi biometrik masih mahal dan belum digunakan oleh banyak orang, Setelah mulai ditemukannya sensor biometrik tahun 1999 maka peralatan biometrik menjadi murah dan memungkinkan digunakan banyak orang seperti digunakan untuk sistem absensi sidik jari sidik jari sebagai key .
Setelah teknologi sensor biometrik ditemukan maka perkembangan biometrik sangat cepat yang semulla hanya bias dikenali dengan ciri fisik dan suara maka setelah harga sensor murah biometrik berkembang pada sensor cara berjalan, pengenalan retina mata,irish , dan sampai pada pengenalan DNA .Artinya teknologi biometrik dapat mengenali manusia sampai pda tingkat sekecil DNA.
Biometrik bisa dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu pengenalan fisik yang meliputi:

1.       Fingerprint Recognition (pengenalan sidik jari)
2.       Optical Recognition (pengenalan optik mata)
3.       Facial Structure Recognition (pengenalan struktur wajah)
4.       Hand Structure Recognition (pengenalan struktur tangan).

Kategori yang kedua adalah pengenalan kebiasaan yang meliputi:
1.       Voice Recognition (pengenalan suara)
2.       Signature Recognition (pengenalan tanda tangan)
3.       Keystroke Recognition (pengenalan penekanan tombol pada keyboard).

Referensi: Makalah Fahri Ramadhan Hasibuan PTI IF 1 B UIN SGD Bandung 2014

0 komentar:

Posting Komentar